Mereka ditemukan di perairan gunung388 di sekitar Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, dan Eropa. Singa laut memiliki adaptasi yang unik untuk kehidupan di laut, dengan tubuh ramping, ekor yang panjang, dan kemampuan berenang yang sangat baik.
Ciri khas singa laut adalah adanya telinga eksternal yang dapat bergerak, oleh karena itu sering disebut juga “singa laut berkepala besar”. Mereka memiliki kemampuan untuk mendorong tubuh mereka ke darat menggunakan anggota tubuhnya yang kuat, dan juga mampu bergerak dengan lincah di dalam air. Singa laut biasanya hidup dalam kelompok besar di koloni yang terletak di pantai berbatu atau pulau-pulau kecil.
Singa laut adalah pemakan daging yang memakan ikan, cumi-cumi, krustasea, dan kadang-kadang burung laut. Mereka memiliki gigi yang tajam dan kuat yang digunakan untuk merobek daging mangsanya. Singa laut juga dikenal dengan kemampuan vokal yang kompleks, dengan suara melengking yang digunakan untuk berkomunikasi antarindividu.
Meskipun singa laut sering menjadi daya tarik bagi wisatawan dan pengunjung taman laut, populasi mereka terus terancam akibat perburuan ilegal, polusi laut, dan perubahan iklim yang mempengaruhi ketersediaan makanan. Upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi singa laut dan habitat alam mereka, termasuk pembentukan taman laut dan larangan perburuan yang diterapkan di beberapa wilayah.
Peran singa laut dalam ekosistem laut sangat penting, karena mereka merupakan pemangsa puncak yang mengatur populasi ikan dan spesies lain di lingkungan mereka. Dengan memahami dan melindungi singa laut, kita dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut yang rapuh dan mendukung keberlanjutan kelangsungan hidup spesies laut lainnya. Upaya pelestarian dan pendidikan lingkungan menjadi kunci dalam memastikan bahwa singa laut tetap menjadi bagian integral dari kehidupan laut di masa depan.